Berkolaborasi Dengan Organisasi Masyarakat Menuju Strategi Partnership Excellent
CASE STUDY
DOI:
https://doi.org/10.57176/jfine.v1i1.4Keywords:
Strategi distribusi, Partnership, Suplay chain managementAbstract
Untuk mencapai Visi Pupuk Kaltim yaitu “World Class Leading Performance Company of Plant Nutrition, Agri Solutions and Chemicals”, perlu dikembangkan strategi distribusi produk. Pupuk Kaltim bekerjasama dengan (LPPNU) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama yang merupakan Badan Otonom Bidang Pertanian Nahdlatul Ulama dan (MPM) Majelis Pemberdayaan Masyarakat yang merupakan Badan Otonom Muhammadiyah yang di dalamnya terdapat Jamaah Tani Muhammadiyah.Dalam penerapannya, petani yang tergabung dalam LPPNU dan MPM akan membuat Mobile Application yang didalamnya terdapat informasi ketersediaan pupuk di pasaran serta QR Qode untuk memudahkan pembelian pupuk tersebut. Dengan pasar yang luas, perusahaan juga memiliki perputaran laba yang cepat. Pola distribusi dan stok pemasaran dihadapkan pada faktor dimana sumber produksi (pabrik pupuk Kaltim) memiliki karakteristik produksi yang konstan, sedangkan penggunaan pupuk yang fluktuatif dipengaruhi oleh faktor musim, belum lagi faktor yang ada pada masalah transportasi. Oleh karena itu, upaya harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari munculnya Ekonomi Biaya Tinggi yang tidak diinginkan, yaitu dengan mengembangkan pola Distribusi Biaya Termurah dan Sistem Distribusi Jalur Pipa.Pola Distribusi Biaya Terendah adalah pola distribusi pupuk yang disusun melalui titik terdekat untuk mendapatkan total biaya distribusi yang terendah. Selain itu dilakukan terobosan dengan menggunakan jalur yang lebih menguntungkan, seperti pengiriman pupuk dalam kantong dari titik suplai langsung ke jalur III, hal ini dilakukan untuk mempersingkat distribusi barang ke konsumen dan dapat memangkas biaya pengiriman nantinya. .Maka untuk mempersingkat skema distribusi, sebaiknya Jalur II ditiadakan agar distribusi lebih efisien, sehingga produk lebih cepat sampai ke tangan konsumen dan juga dapat menekan biaya pengiriman yang lebih rendah. Pupuk Kaltim sebagai produsen berkewajiban untuk menjamin kelancaran distribusi pupuk bersubsidi.
In order to achieve the Vision of Pupuk Kaltim, namely "World Class Leading Performance Company of Plant Nutrition, Agri Solutions and Chemicals", it is necessary to develop a product distribution strategy. Pupuk Kaltim cooperates with (LPPNU) Nahdlatul Ulama Agricultural Development Institute which is the Nahdlatul Ulama Autonomous Agency for Agriculture and (MPM) the Community Empowerment Council which is the Muhammadiyah Autonomous Body which includes the Muhammadiyah Farmers Community. In practice, farmers who are members of LPPNU and MPM will create a Mobile Application in which there is information on the availability of fertilizers on the market as well as a QR Qode to facilitate the purchase of these fertilizers. With a broad market, the company also has a fast profit turnover. Distribution patterns and marketing stock are faced with factors where the production source (East Kalimantan's fertilizer factory) has constant production characteristics, while fluctuating fertilizer use is influenced by seasonal factors, not to mention factors that exist in transportation problems. Therefore, efforts must be made as soon as possible to avoid the emergence of an unwanted High Cost Economy, namely by developing the Lowest Cost Distribution pattern and the Pipeline Distribution System. The Lowest Cost Distribution Pattern is a fertilizer distribution pattern arranged through the closest point to get the total distribution cost the lowest. In addition, breakthroughs were made using more profitable channels, such as shipping fertilizer in bags from supply points directly to line III, this was done to shorten the distribution of goods to consumers and to cut shipping costs later. .So to shorten the distribution scheme, Line II should be abolished so that distribution is more efficient, so that products reach consumers more quickly and can also reduce shipping costs. Pupuk Kaltim as a producer is obliged to ensure the smooth distribution of subsidized fertilizers.