https://journal.unu-jogja.ac.id/pgsd/index.php/primer/issue/feedJournal of Primary Education Research2025-07-01T01:44:18+00:00Taufan Jannatataufanjannata@unu-jogja.ac.idOpen Journal SystemsJournal of Primary Education Research https://journal.unu-jogja.ac.id/pgsd/index.php/primer/article/view/42Pembelajaran Matematika pada Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Terkecil di Sekolah Dasar2025-01-09T16:28:11+00:00Anita Andrianiandrianianita897@gmail.comIbnu Imam Al Ayyubiibnuimam996@staidaf.ac.idNurhikmahhikmahnur192@gmail.comEko Prayetnoechopray99@gmail.comAnis Khananisk0483@gmail.com<p><em>This study aims to analyze the impact of mathematics learning on the concepts of the Greatest Common Divisor (GCD) and the Least Common Multiple (LCM) on students' abilities at SDN Pasir Banteng, West Bandung Regency. The population consisted of all students at SDN Pasir Banteng, with a sample of 40 fifth-grade students. The research employed a quantitative method with an explanatory research approach and a causal-correlational study design. The sampling technique used was probability sampling with simple random sampling, and the instruments included questionnaires and tests that had been validated and tested for reliability. Validity and reliability tests were conducted by comparing Cronbach’s Alpha with Cronbach’s Alpha if Item Deleted, using SPSS version 26. The normality test using the Kolmogorov-Smirnov method indicated that the data were not normally distributed, with significance values of 0.000 and 0.003 (p < 0.05). This was also supported by the analysis of the Normal Q-Q Plot, where the data points were not clustered around the diagonal line. Consequently, a non-parametric statistical analysis using Spearman’s correlation was conducted. The results showed a significance value of 0.002 (p < 0.05), indicating a significant impact of GCD learning on students' abilities to understand LCM. The Correlation Coefficient value of 0.470 demonstrated a moderate relationship between the two variables. Therefore, it can be concluded that GCD learning has a significant correlation with students' understanding of LCM, emphasizing the need for teachers to integrate these two concepts effectively in the learning process.</em></p>2025-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Primary Education Researchhttps://journal.unu-jogja.ac.id/pgsd/index.php/primer/article/view/44Efektivitas Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Kelas V di Sekolah Dasar2025-05-08T04:38:03+00:00Nur Umi Khotimahumiy@student.unu-jogja.ac.idDewi Masithohdeemasy@unu-jogja.ac.id<p>Keberhasilan seseorang dalam proses belajar mengajar membutuhkan motivasi belajar. Kurangnya motivasi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Proses pembelajaran IPA yang kurang interaktif menyebabkan pembelajaran kurang kondusif, sehingga siswa juga merasa bosan dengan metode yang biasa digunakan sehingga motivasi belajar siswa kurang terhadap pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA kelas V dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas tipe kolaboratif. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2023. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V SDN Karangwuni Sleman sebanyak 10 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, pedoman angket, tes tertulis, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar angket tertutup, soal tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkannya metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan motivasi belajar siswa serta siswa menjadi lebih aktif ketika proses pembelajaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata pratindakan sebesar 66.5 dengan pencapaian KKM 40% sebanyak 4 siswa dengan nilai motivasi awal sebesar 45%. Perolehan nilai rata-rata tindakan siklus I sebesar 81.9 dengan pencapaian KKM 70% sebanyak 7 siswa dengan peningkatan motivasi sebesar 20% dari 45% menjadi 65%, dan perolehan nilai rata-rata tindakan siklus II sebesar 90.2 dengan pencapaian KKM 90% sebanyak 9 siswa dengan peningkatan motivasi sebesar 28% dari 65% menjadi 93%.</p>2025-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Primary Education Researchhttps://journal.unu-jogja.ac.id/pgsd/index.php/primer/article/view/46PENTINGNYA PERAN GURU BAGI PESERTA DIDIK PENYANDANG TUNAGRAHITA RINGAN PADA JENJANG KELAS TIGA SEKOLAH DASAR2025-06-11T02:47:35+00:00Keanukpramudiantoro@gmail.com<p>Pendidikan merupakan pondasi paling dasar sebagai manusia. Munculnya kebijakan pendidikan inklusi memberikan titik terang bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan untuk tetap mendapatkan pendidikan. Dalam pelaksanaan program pendidikan inklusi, tak lepas dari guru pendamping khusus yang berkompetensi dan berpengetahuan dalam proses belajar. Guru sebagai orang tua di sekolah harus memiliki setidaknya pengalaman dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari artikel ini dibuat adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya peran guru bagi peserta didik penyandang tunagrahita pada jenjang kelas tiga sekolah dasar. Metode yang digunakan penelitian ini melalui deskriptif-kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima peran guru dalam mendidik anak berkebutuhan khusus, diantaranya : sebagai motivator, fasilitator, mediator, pembimbing, dan pendamping. Guru harus siap menghadapi tantangan yang ada. Tantangan yang ada biasanya tergantung dari diri peserta didik itu sendiri Di sisi lain, orang tua harus turut membantu dalam perkembangan sang anak. Perlu adanya kesadaran dari orang tua dalam mendidik sang anak di rumah</p>2025-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Primary Education Researchhttps://journal.unu-jogja.ac.id/pgsd/index.php/primer/article/view/48KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM MEINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS VI SEKOLAH DASAR2025-06-12T07:09:48+00:00khuurin iin23104080014@student.uin-suka.ac.idFitri Yuliawatifitri.yuliawati@uin-suka.ac.id<p>Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif berupa penelitian subjek tunggal atau SSR. Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang masih sering terjadi dilingkungan kita, yaitu kasus anak yang kurang dalam kemampuan membaca. Dalam hal ini kasus kasus tersebut memiliki keterkaitan yang kuat antara anak dengan orang tua. Keterlibatan orang tua dalam menangani kurangnya kemampuan membaca seorang anak sangatlah penting. Pada kasus seperti ini masih sering ditemui dalam kehidupan sehari hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berawal dari observasi peneliti dengan subjek yang diteliti kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara dengan wali subjek. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pentingnya keterlibatan atau peran orang tua dalam proses belajar anak terutama dalam hal membaca. Karena hasil dari peran orang tgua tersebut akan sangat berdampak pada kehidupan anak selanjutnya. Pada hal ini juga dituliskan sedikit solusi dalam pendampingan belajar anak berupa orang tua dapat menemani anak dalam proses belajarnya terutama dalam hal membaca dan dapat juga dikenalkan pada jasa layanan perpustakaan yang harapannya minat membaca akan semakin tinggi. Pada keterlibatan orang tua dalam pendampingan anak hasilnya sangat berbeda dengan anak yang sama sekali tidak mendapatkan peran dari orang tua dalam hal membaca tersebut.</p>2025-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Primary Education Researchhttps://journal.unu-jogja.ac.id/pgsd/index.php/primer/article/view/51Efektivitas Inquiry Training Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA2025-06-20T03:55:47+00:00Agnesi Sekarsari Putriagnesisekarsariputri@uny.ac.idPradita Rizky Wirawanpraditarizkywirawan@uny.ac.idRay Cinthya Habelliaraycinthya@fkip.untan.ac.id<p><em>The creative thinking skills of Indonesian students are still relatively low, even though this is one of the important skills that need to be developed so that students can compete and succeed in facing the challenges of the 21st century. This study aims to improve students' creative thinking skills through the use of inquiry training based on local wisdom. This is a quasi-experimental study using a pretest-posttest nonequivalent control group design. The sample consisted of 60 students from the experimental and control classes, selected using cluster random sampling because the sample was drawn from class groups. The instrument was a creative thinking skills test consisting of five items. The questions were analyzed using an Independent Sample T-Test with SPSS 22. The results showed that the inquiry training model integrated with local wisdom could improve students' creative thinking skills to a high level. The improvement in creative thinking skills in the experimental class was higher than in the control class. Additionally, there was a difference in students' creative thinking skills between the experimental class and the control class. Inquiry training based on local wisdom can be an alternative for teachers to address the issue of underdeveloped creative thinking skills in students.</em></p>2025-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Primary Education Research